Minggu, 17 Juli 2011

Semangat Menulis

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”. (Pramoedya Ananta Toer)

Melihat kata-kata di atas membuatku semangat menulis, bercerita, berbagi pengalaman dan mencatat mimpi-mimpiku. Dan suatu saat nanti semuanya akan berubah menjadi kenangan yang abadi.

Ayooooooo menulis......

Sabtu, 02 April 2011

Berantem lagi berantem lagi

Kalau dipikir2 kapan sih tokoh kartun tom & jerry bisa akur atau donal bebek & paman gober pernah gak adu pendapat. Penulisnya memang sengaja membuat karakter yang bertolak belakang supaya menampilkan konflik yang bisa dibuat cerita. Tapi sebenarnya dibalik ketidak cocokan mereka, mereka punya chemistry yang kuat, satu sama lain saling berbagi peran dan saling mempengaruhi. Karena kalau salah satu dari mereka dihilangkan dalam cerita, maka tidak akan menajdi suatu alur cerita yang menarik.


Tapi bagaimana jika dalam kehidupan sehari-hari kita mempunyai pasangan yang bertolak belakang seperti cerita di atas. Kalau dalam cerita kartun sih memang menarik, tapi kalau dalam keseharian terus-terusan berantem kan capek juga. Walaupun berantem termasuk bumbu cinta, tapi berantem itu melelahkan, menguras tenaga, emosi, pikiran dan air mata dan juga cenderung menambah sakit hati. Ini memang pengalaman pribadi saya, yang saya rasakan penyebab utama berantem adalah kita sama-sama gak ada yang mau mengalah atau kadang karena berbeda pendapat, saya mau yang kiri eeeh dia malah pilih yang kanan yah jadi berantem deh. Oh ya selain alasan itu kadang saya merasa kurang diperhatikan, karena yaaa dia memperlakukan saya seperti biasanya seorang teman. Saya kan juga wanita, gak berlebihan kan kalau saya juga mau dikasih kata-kata gombal (hehehe yang ini gak serius,, agak lebay :woooh:)


Bingung gimana caranya supaya bisa akuuur gitu seperti pasangan-pasangan lain yang romantis, penuh dengan kata-kata cinta, tatapan yang tajam dan dalam, sapaan yang lembut, dan gombalan-gombalan yang bisa dibilang gak penting tapi karena itu dari pasangan kita menjadi penting sekali seolah-olah kata kunci untuk membuka sebuah brankas yang isinya uang 1M (hahaha lebay bgt :tsk:). Mau cerita sama teman, teman yang di ajak cerita juga udah hafal deh pasti kalau berantem bakal baikan lagi. Mau dipendam sendiri, semakin gondok dan tambah sakit hati aja kalau inget kejadian yang dulu-dulu. Mau berantem langsung, capek juga karena kalo sama-sama emosi gak bakalan ada jalan keluarnya :hilo:


Alhasil saya bertanya pada sumber yang paling populer dari segala sumber untuk menangani masalah "kegalauan", yah gak lain gak bukan Mbah Google (hehehe).Disana saya menemukan sebuah artikel yang menjelaskan 8 tips untuk menghindari adu mulut dalam bertengkar (ini link nya). Berikut adalah isi dari artikel tersebut :


1. Posisikan diri Anda terlebih dahulu

Orang yang menghabiskan waktu memperbaiki diri mereka sendiri akan lebih bahagia dibandingkan mereka yang menempatkan kebutuhan pasangan mereka terlebih dahulu. "Ketika Anda mengembangkan keinginan Anda, Anda memiliki kelebihan untuk mengajarkan orang lain," ujar Gary Lewandowski Jr., Ph.D., dari Universitas Monmouth, New Jersey.


Dengan berusaha memperbaiki diri sendiri, pasangan akan melihat usaha Anda dalam memperbaiki hubungan kalian. Pasangan juga bisa belajar lebih menghargai Anda dan melihat pada kesalahannya.


2. Tidurlah ketika marah

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas California menemukan bahwa orang seringkali menyelesaikan masalah selama mengalami Rapid Eye Movement (REM). "Ketika tidur, otak menyusun kenangan, menggabungkan kenangan lama dan ide-ide baru untuk mendatangkan solusi," ujar penulis studi, Sara Mednick, Ph.D.


3. Hormati privasi hubungan Anda

Ketika Anda bertengkar dengan pasangan Anda, apakah Anda curhat online? Jika Anda melakukan publikasi online pada Facebook, misalnya, maka orang lain yang membacanya pun akan ikut gelisah terhadap hubungan Anda, dan akan menanyakan hal tersebut kepada Anda. Hal tersebut justru membuat Anda tertekan. Pasangan pun akan merasa tidak nyaman dengan hal tersebut.


4. Hindari teman yang memberikan pengaruh negatif

Penelitian yang dilakukan Universitas Brown menemukan kecenderungan perpisahan pada pasangan dipengaruhi oleh perpisahan yang dilakukan sahabat. Hubungan Anda juga dapat dipengaruhi perpisahan yang dilakukan oleh teman kerja Anda sebanyak 33%.


5. Pisahkan waktu bekerja dan santai

"Jika Anda selalu bekerja dan tidak ada pembagian antara kantor dan rumah, maka Anda kan menemukan tekanan dalam hubungan," ujar Dr. Scott Haltzman, penulis 'The Secrets of Happily Married Women'. Tetapkan batas waktu bekerja, lalu gunakan sisa waktu untuk bersantai bersama sebelum tidur.


6. Pekerjakan pembantu rumah tangga

Tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan pernikahan, seorang istri pasti akan selalu disibukkan dengan kegiatan bersih-bersih dalamrumah . Sedangkan seorang suami biasanya hanya berperan sedikit dalam aktivitas tersebut. Jika kegiatan ini menjadi sumber masalah baru, sudah saat Anda memperkerjakan pembanturumah tangga. Anda dan pasangan pun dapat menikmati waktu bersama dengan hal yang menyenangkan.


7. Menyusun rencana pengeluaran bersama

Pasangan berpisah bukan karena tidak memiliki uang, tapi karena mereka tidak sepakat dengan cara mengatur keuangan. "Diskusikan keuangan kalian setiap bulan adalah hal yang sangat penting," ujar penasihat keuangan Manisha Thakor. Mengatur keuangan bersama akan membangun kesamaan pikiran Anda berdua untuk jangka panjang.


8. Seks singkat

Seks singkat mungkin tampak tidak romantis, tapi ledakan singkat gairah yang Anda dan pasangan rasakan akan membuat Anda berdua semakin terikat. Hal ini dikarenakan lepasnya hormon dopamin dan oksitoksin.


Setelah membacanya ternyata tidak semua dari point tersebut bisa saya lakukan, mungkin karena ego tapi khusus untuk point no. 8 mutlak tidak boleh dilakukan karena memang belum ada ikatan apapun (hehehe :devilishgrin:). Saya coba bahas dari point no. 1,(huhuhu :ayokona:) sepertinya sulit karena saya butuh contoh. Saya ingin pasangan saya dulu yang memberi contoh, dia harus memperbaiki dirinya dahulu menjadi apa yang saya inginkan naaah baru setelah itu saya akan memperbaiki diri menjadi apa yang dia harapkan. Point no. 2, saya gak bisa tidur kalo lagi marah. Tapi saya sering ditinggal tidur kalo lagi berantem :puppyeyes: jadinya malah saya nya yang tambah kesal. Menurut saya, kan gak enak kalo masalah di bawa sampe mimpi. Point no. 3, (hehehe :devilishgrin:) kadang-kadang suka khilaf publikasi masalah sampe orang lain pun tau padahal kan itu cuma sebagian kecil luapan emosi :sweaty: tapi kadang suka keterlaluan juga ngomong yang macem-macem (maaf ya yang merasa terganggu :puppyeyes:). Point no. 4, yang ini susah, karena saya mudah sekali dipengaruhi. Point no. 5, mungkin karena saya butuh refreshing juga kali ya, terlalu banyak yang dikerjakan dan terlalu stress memikirkan sesuatu jadi terbawa-bawa deeh. Point no. 6, (hehehe) point ini mungkin di khususkan untuk pasangan yang sudah berumah tangga, berhubung saya tidak punya ikatan apapun jadi di abaikan saja :P. Point no. 7, untuk point ini saya sangat setuju (yihaaaaa :inlove:). Point no. 8, don't try.


Bagaimana dengan kamu? apa punya cara sendiri untuk menyelesaikan pertengkaran dengan pasangan?. Boleh sarannya (hehehe ngarep :blush:)


-wwith-